Tuesday, February 5, 2013

Bumi Dulu Dan Sekarang


Dahulu bumi adalah tempat yang indah, nyaman, damai, bersih dan merupakan tempat yang menyenangkan karena kita masih bisa melihat begitu banyak hutan, stepa, sabana juga padang rumput. Dahulu masih banyak hutan dengan berbagau macam pepohonan dimana hidup beragam binatang tanpa gangguan ataupun kekurangan makanan serta air untuk memenuhi kehidupannya.  Tapi sekarang lihatlah bumi kita, dimana-mana banyak tumpukan sampah bahkan dijalanan, banyak hutan digunduli , binatang maupun tumbuhan sudah mulai punah. Semua itu adalah perbuatan manusia yang tidak cinta kepada alam sehingga tidak berfikir untuk menjaga keseimbangan alam.

Kenapa manusia sekarang banyak yang tidak peduli kepada alam?. Apakah mereka tidak sadar bahwa segala sesuatu yang mereka punyai didunia ini adalah pemberian bumi.  Manusia tidak pernah berfikir bagaimana kehidupan manusia dimasa mendatang. Pikirkanlah nasib anak cucu kita. Darimana mereka dapat makan bila bumi sudah hancur. Sekarang alam sedang memberi palajaran kepada kita. Apabila kita mendengar  bumi sedang mangalami global warming maka hal itu menandakan bahwa secara perlahan bumi akan menuju kehancuran.

Saat ini kita sering mendengar yang namanya efek rumah kaca. Apa itu efek rumah kaca? Efek rumah kaca adalah terjadinya penumpukan CO2  di atmosfer yang disebabkan oleh banyaknya pembakaran minyak bumi dan batu yang melampaui batas. Hal tersebut menyebabkan cahaya matahari yang masuk kedalam bumi tidak dapat dipantulkan secara sempurna ke luar angkasa, sehingga panas sinar matahari terperangkap di toposfer, akibatnya suhu di bumi meningkat. Peningkatan suhu di bumi menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi.

Iklim yang sangat ekstrem ini berdampak pada terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer.

Saat terjadi global warming, negara di eropa menyuruh kita semua untuk menanam pohon atau melakukan penghijauan. Kenyataan hampir tidak ada negara eropa yang melakukan penghijauan. Coba lihat negara eropa, disana hutan hanya sedikit, karena telah digantikan dengan kebun anggur.


Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar karena akan ada banyak pulau yang tenggelam.

Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata bumi 1-5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat.

Semoga orang yang membaca ini akan merubah pola pikirnya, dan membuat bumi ini seperti dulu lagi yaitu bumi yang indah, nyaman, damai, dan bersih.







10 Negara Terbaik untuk Menjalankan Bisnis


Tidak semua negara di dunia dapat menjadi lokasi yang tepat untuk membangun dan menjalankan bisnis. Berikut 10 negara terbaik untuk menjalankan bisnis versi perusahaan konsultan Grant Thornton seperti dikutip dari Forbes, Selasa (22/1/2013)

1. Singapura
Singapura merupakan negara pelabuhan terbesar di dunia yang memperoleh keuntungan dari pertumbuhan ekonomi Asia. Hal tersebut membuat negara ini menjadi tempat terbaik di dunia untuk menjalankan bisnis, dengan indeks ranking 72,1.

2. Finlandia
Finlandia mungkin menjadi tempat yang sulit bagi Nokia pada saat ini, namun itu bukan kesalahan negara pencipta permainan populer Angry birds. Finlandia berada di posisi kedua sebagai negara terbaik untuk menjalankan bisnis dengan indeks ranking 70,5.

3. Swedia
Negara ini merupakan negara terbaik ketiga untuk menjalankan bisnis dengan indeks ranking 69,6.

4. Israel
Kota Tel Aviv merupakan salah satu tempat terbaik di dunia untuk membangun dan menjalankan perusahaan teknologi. Israel berada di posisi 4.

5. Austria
Austria menempati peringkat 5 dengan indeks ranking 66,1.

6. Australia
Australia yang memiliki indeks ranking 65,5 berada di posisi 6 sebagai negara terbaik di dunia untuk menjalankan bisnis.

7. SwissSwiss ada di peringkat ke 7 dengan indeks ranking 65,1. Sekarang peringkat negara ini berada di atas Amerika Serikat.

8. Korea Selatan
Negara Asia lainnya, Korea selatan bertengger di posisi 8 dengan indeks ranking 64,9. Sedikit lebih baik 
dari negeri Paman Sam.

9. JermanBerada di peringkat 9, Jerman memiliki indeks ranking 64,8.

10. Amerika SerikatAmerika Serikat menempati posisi ke 10 dengan indeks ranking 64.1.

Sudah Diet tapi Perut tetap Buncit. Ini Alasannya!


Diet sudah dilakukan, latihan intens pun sudah, berat badan sudah mulai turun, tapi mengapa perut masih membuncit ya?
Itulah pertanyaan yang seringkali disampaikan oleh orang-orang yang sedang berdiet ketika menemukan permasalahan di atas.

Pertanyaan lain yang juga kerap mengganggu pelaku diet adalah berat badan sudah turun, tapi paha tidak mau mengecil seperti yang diharapkan. Sehingga membuat para pelaku diet bertanya-tanya, diet dan latihan seperti apa lagi yang harus dilakukan?
Tubuh punya Mekanisme-nya Sendiri

Pada dasarnya semua pertanyaan tersebut cukup masuk akal, mengingat diet dan olahraga adalah dua cara sehat yang efektif untuk menurunkan berat badan. Namun yang perlu kita tekankan di sini adalah bahwa tubuh manusia memiliki mekanisme sendiri yang berfungsi mengatur bagian mana dari tubuh Anda yang akan digemukkan atau dikecilkan lebih dahulu.
Nah, tugas kita adalah memfasilitasi dan mendukung kinerja tubuh untuk melakukan prosesnya secara maksimal melalui diet dan olahraga. Jadi Anda tidak bisa menentukan di bagian mana tubuh akan mengecil. Misalnya ingin mengecilkan perut dulu baru paha atau sebaliknya. Hal semacam ini tidak akan bisa dilakukan.

Logikanya, jika Anda ingin mengecilkan pipi yang (maaf) tembem, apakah Anda akan melatih otot pipi seharian agar bisa mengecil? Atau misalnya ketika Anda diminta untuk menggemukkan badan tapi yang diminta gemuk hanya bagian pipi saja, tentu hal semacam ini tidak mungkin terjadi.
Ada juga yang mencoba ratusan sit up dengan harapan perutnya mengecil. Tapi setelah berbulan-bulan sit up, perutnya masih saja buncit. Fenomena ini dikenal dengan spot reduction, yaitu mengurangi lemak di bagian tertentu tubuh sesuai keinginan.

Kesalahpahaman yang paling umum terjadi sampai sekarang adalah bahwa dengan melakukan sit up, crunch atau latihan untuk otot perut lain dapat menyingkirkan lemak di daerah perut dan membuat perut buncit menjadi rata. Faktanya, bukan dengan cara itu tubuh Anda mengurangi lemak. Tubuh memiliki mekanisme sendiri dalam menentukan di bagian mana lemak akan dikurangi, bukan Anda!

Biasanya Tubuh melakukan Prosesnya secara Terbalik
Tapi Anda tak perlu berkecil hati. Ada beberapa fakta penting yang bisa dijadikan acuan untuk mengatasi permalahan di atas. Seseorang yang kurus dan berhasil menambah berat badannya, biasanya akan dimulai dari perut, kemudian paha, dan terakhir pipinya yang gemuk.
Sedangkan untuk Anda yang berdiet dan ingin menurunkan berat badan proses tersebut akan cenderung terbalik. Misalnya pipi Anda akan terlihat kurus terlebih dahulu, kemudian paha, dan yang terakhir adalah perut Anda.

Faktanya, lebih dari 98 persen dari orang-orang yang melakukan diet akan mengalami hal ini, dan mereka akan bertanya, kenapa paha saya sudah mengecil tapi perut tetap saja buncit? Karena itu semua ada urutannya.

Yang terpenting dalam diet adalah kadar lemak secara keseluruhan sudah mengalami penurunan dan tubuh Anda lebih sehat dari sebelumnya. Kalau pun perut masih membuncit atau paha masih besar, itu berarti masih banyak lemak yang harus dipangkas. Dan Anda perlu mengevaluasi, apakah diet dan latihan Anda sudah benar-benar tepat untuk membakar lemak, atau sebatas tekad saja tanpa membuat perubahan berarti. 

Kerangka Richard III Ditemukan di lapangan parkir dewan kota


 Misteri kerangka yang ditemukan di lapangan parkir dewan kota di Leicester, Inggris akhirnya terpecahkan. Para ilmuwan mengkonfirmasi, bahwa benar, tulang belulang itu adalah sisa jasad Raja Inggris, Richard III.
Kepastian diperoleh berdasarkan analisis DNA, setelah para ilmuwan menelusuri salah satu garis keturunan keluarga Richard III.
Gambar baru yang dirilis para peneliti juga menunjukkan lengkungan tulang belakang yang identik dengan penggambaran diri raja terakhir Dinasti Plantagenet tersebut -- yang salah satunya diabadikan Shakespeare dalam salah satu karya terkenalnya.
Para ahli juga menemukan luka-luka di tulang, termasuk tengkorak yang terbelah, yang diduga penyebab kematian Richard III dalam Pertempuran Bosworth 22 Agustus 1485, yang menandai akhir garis keturunannya dan munculnya Dinasti Tudor.
Di hari itu, tubuhnya yang tak bernyawa diperlakukan tak hormat, ditelanjangi. Jasadnya lalu dimakamkan di gereja di Biara Fransiskan, yang disebut Grey Friars.
Namun, penggambaran Shakespeare tentang lengannya yang terputus, terbukti hanya dramatisasi oleh pengarang legendaris tersebut.

Hasil Analisis
Tepuk tangan membahana saat kepastian tersebut diumumkan di University of Leicester. Dr Jo Appleby, dari universitas tersebut mengatakan hasil analisis kerangka amat meyakinkan bahwa jasad tersebut adalah Richard III.
Namun, keyakinan tim baru diperoleh saat hasil DNA keturunan garis ibu dipastikan oleh tim yang dipimpin Dr Turi King.  
"Kesimpulan akademis  University of Leicester tentang individu yang diangkat dari Grey Friars Agustus 2012 adalah Raja Richard III, raja Inggris terakhir Dinasti Pantagenet," kata ketua tim peneliti, Dr Richard Buckley, seperti dimuat Daily Mail, Senin (4/1/2013).
Sementara, Dr Turi King menjelaskan, dari sisi genetika, kepastian bahwa itu adalah Richard III diperoleh dari dua keturunan sang raja -- pembuat furnitur kelahiran Kanada, Michael Ibsen dan seorang lainnya yang namanya tak mau diungkapkan.
"Kami sangat gembira menemukan ada kesesuaian antara DNA maternal keluarga Richard III dan kerangka yang kami temukan di Grey Friars."
Sementara, Dr Appleby  mengatakan, kerangka Richard III ditemukan dalam kondisi baik, dengan bagian kaki yang hilang. Analisis kerangka menunjukkan individu tersebut berjenis kelamin laki-laki, berusia 20-an hingga akhir 30-an. Sementara Richard III berusia 32 tahun saat tewas di medan pertempuran.
Hasil analisis menunjukkan, individu tersebut memiliki fisik ramping dan sejumlah scoliosis atau  kelengkungan tulang belakang, yang parah -- mungkin dengan satu bahu tampak lebih tinggi dari yang lain. Ini konsisten dengan deskripsi penampilan Richard III.
Trauma pada tengkorak menunjukan Richard III tewas akibat salah satu dari dua luka yang ditemukan di bagian belakang tengkorak, mungkin akibat tusukan pedang atau tombak.
Terkait tubuhnya yang tak berbalut kain kafan atau peti mati -- yang tak biasa untuk raja di Abad Pertengahan -- berdasarkan catatatan sejarah, bisa jadi itu adalah bentuk penghinaan dari raja penggantinya, Henry VII.
Setelah jasad tersebut terkonfirmasi, Departemen Kehakiman Inggris memutuskan Richard III akan dimakamkan kembali di Katedral Leicester, tak jauh dari lokasi penemuan kerangkanya.(Ein)